Selain Menjadi Bandara Terbesar Kedua Tanah Air,Kuala Namu Juga Terintegrasi Dengan Jalur Kereta Api Menuju Medan.
Pada kunjungannya ke Bandara Internasional Kuala Namu pada pertengahan November lalu,Menteri BUMN Dahlan Iskan menyatakan kondisi bangunan Bandara Kuala Namu sangat baik dan layak bertaraf internasional. Meski,Dahlan pun tak menampik ada beberapa bagian yang belum sempurna,seperti lantai yang belum mengkilap,penataan taman yang belum selesai,dan penyiapan eskalator.
Terletak 39 kilometer dari pusat Kota Medan,Sumatera Utara,Kuala Namu memang disiapkan menjadi bandara berkelas dunia. Berdiri di atas lahan seluas sekitar 1.300 hektare,Kuala Namu merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta,Jakarta. Namun,Kuala Namu kabarnya berada di atas Bandara Soeta menyoal sistem terkomputerisasi yang melayani segala kegiatan bandara.Pasalnya,bandaraini dilengkapi dengan baggage handling system (BHS) yang menenmpatkan dan mengelompokkan barang-barang di bagasi pesawat dengan cara yang canggih dan otomatis.
Kehadiran Kuala Namu sendiri berkaitan dengan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang guna penguatan konektivitas nasional yang mencakup intrawilayah, antarwilayah,dan dengan kawasan internasional. Karenanya,beroperasinya Kuala Namu,diharapkan menjadi lokomotif bagi perekonomian di wilayah sekitarnya guna mendorong munculnya pusat-pusat pertumbuhan dan kegiatan ekonomi baru di Sumut.
Landasan pacu Bandara Kuala Namu dibangun sepanjang 3.750 meter, memadai sebagai landasan untuk pesawat Boeing 747-400 dengan apron yang mampu melayani 33 pesawat setiap jamnya. Kuala Namu yang menyediakan area parkir seluas 50 ribu m2 ini kabarnya menelan investasi hingga Rp 5,8 triliun. Dana pembangunan ini berasal dari APBN lewat Kemenhub dan juga PT Angkasa Pura II (Persero).
Selain dilengkapi dengan berbagai fasilitas,seperti toko,restoran,pusat olahraga,dan pos pengaduan TKI,Kuala Namu juga menyajikan kursi taman yang berada didalam terminal plus view arsitekturnya nan megah. Ditambah lag,bandara ini juga dilengkapi galeri foto-foto bertema Sumatra Utara.
Disamping itu,Kuala Namu juga muncul sebagai bandara pertama yang terintegrasi dengan stasiun kereta api dengan tujuan Medan. Hebatnya,akses jalur kereta menuju bandara ini lebih cepat selesai bila dibandingkan jalan tol yang sedianya juga dibangun menuju ke Kuala Namu.
Menurut Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan,dirinya mempunyai cara sendiri dalam menyelesaikan proyek ini. “Ini karena saya tidak pernah cerita ke media atau siapapun,” kata Jonan.
Tak hanya media,kabarnya Jonan juga merahasiakan proyek ini dengan pejabat setingkat menteri sekalipun. Trik ini,terangnya,selalu dilakukan dalam proyek pembangunan infrastruktur kereta lainnya. Ditambah lagi,Jonan pun berjanji akan selalu melakukan ekspansi ataupun hanya inovasi yang bermanfaat untuk pelanggan kereta api.
“Saya harus paksa ada setiap tahun,tapi enggak mau cerita. Kalau saya cerita tempat bongkar muat dimana nanti Anda beli tanah di situ,” tuturnya.
Kereta khusus bandara (Airport Railink Service/ARS) sendiri melayani penumpang sejak pukul 04.00 pagi dari Stasiun Bandara Kuala Namu dengan harga tiket Rp 80 ribu.
Sumber : www.bumntrack.co.id
Majalah BUMN TRACK (No. 77 Tahun VII Desember 2013)